As'ad al-Mar'ah fi al-'alam
Assalamu'alaikum..
Teruntuk kamu perempuan-perempuan tangguh dimanapun berada.
Kali ini aku ingin menceritakan sebuah buku yang berjudul "As'ad al-Mar'ah fi al-'alam" arti bahasa Indonesia nya "Menjadi Wanita Paling Bahagia", buku ini merupakan karangan dari 'Aidh al-Qarni yang diterjemahkan kedalam edisi Indonesia oleh Akhmad Budhiyanto, pada November 2010.
Teruntuk kamu perempuan-perempuan tangguh dimanapun berada.
Kali ini aku ingin menceritakan sebuah buku yang berjudul "As'ad al-Mar'ah fi al-'alam" arti bahasa Indonesia nya "Menjadi Wanita Paling Bahagia", buku ini merupakan karangan dari 'Aidh al-Qarni yang diterjemahkan kedalam edisi Indonesia oleh Akhmad Budhiyanto, pada November 2010.
Aku menemukan buku ini di liburan awal kuliah ku menjelang S2, dimana aku mengkhususkan berkunjung ke perpustakaan masa S1 ku, yang tak jauh dari tempat tinggal ku berada. Sebelum ke isi bukunya, aku ingin sedikit bercerita tentang kesedihan ku saat menjelajahi rak-rak buku. Aku melihat sekeliling banyak sekali adik-adik mahasiswa yang mengingatkan aku pada masa S1 kemarin, terlintas dipikiran, bahwa aku menjadi salah satu orang yang merugi. Why ? karena aku tidak memanfaatkan banyak waktu untuk mengunjungi perpustakaan besar ini, wangi-wangi buku yang khas, AC besar disetiap sudut, bahkan komputer untuk menjelajah buku pun sudah begitu canggih. Terpikir, seandainya bisa memutar waktu, aku akan kesini setiap waktu luang, dan menghabiskan semua buku-buku keren ini. Sekarang, setelah menjadi alumni, aku begitu sadar bahwa untuk menikmati fasilitas ini, aku harus mengeluarkan uang dan tidak boleh meminjam bukunya. Meskipun uang yang di tarik bagi pengunjung umum tidak seberapa, tapi yang semakin membuat aku menyesal ialah, tidak bisa membawa buku-buku keren ini pulang. Hanya saja satu hal yang aku syukuri, kelak di studi S2 ku, aku tidak boleh menjadi orang yang merugi lagi. Harus!
Kembali ke As'ad al-Mar'ah fi al-'alam, ada dua bab yang sangat mengena ke hati ku, yaitu "Berlian" dan "Permata". Pada bab Berlian, tertulis judul dalam buku itu "Ingatlah Saat Airmata Berlinang dan Hatimu Terluka", sejenak aku berpikir, mungkinkah isi tulisannya mengenai ayat-ayat atau hadist, atau mungkin sebuah tulisan yang berisi hukum-hukum. Namun, tebakkan ku salah. Begini kutipan yang aku ingat :
"Bukankah engkau telah melihat, bahwa setelah malam puas dengan gelap gulitanya, maka fajar pagi pun pasti datang dengan sinar cahayanya".
'Aidh al-Qarni membuat ku merasa lega, ia menjelaskan dengan sangat ringan. Bahwa saat seorang wanita bersedih, maka janganlah bersedih seolah-olah menjadi wanita pertama yang diterjang kesedihan mendalam. Kita tahu diluar sana banyak sekali wanita-wanita yang jauh lebih menderita dari pada kita atau mungkin diri ku sendiri. Para wanita di negara konflik misalnya, yang kehilangan Ayah, Ibu, Adik, Suami bahkan hanya untuk sebuah rasa 'Ingin'. Mereka mungkin tidak bisa seperti kita, yang bisa memenuhi segala keinginan dan selera atau bahkan mengambil dan menolak sesuatu yang kita sangat ingin dan sangat benci.
Sesuatu yang sangat kita ingin dan sangat kita benci, sepertihalnya Halal dan Haram yang setiap manusia berusaha sekuat mungkin untuk menjalankan dan menjauhinya. 'Aidh al-Qarni berpesan di bab Berlian ini, bahwa wanita harus berhenti memikirkan dosa dan memikirkan hal-hal baik yang akan di lakukan sebagai penggantinya.
Kemudian pada bab Permata, tertulis judul dalam buku itu " Buatlah Jiwamu Bersinar, Maka Alam Raya akan Menyambutmu dengan Ceria", tulisan dibagian ini penuh dengan kata-kata lembut yang membuat aku begitu sulit untuk menceritakannya. Jadi aku akan langsung menuliskan kata perkata di isi sub tulisannya. Berikut :
"Pandanglah kehidupan ini dengan tatapan cinta dan optimisme. Betapapun, kehidupan ini adalah anugerah dari Allah untuk manusia. Terimalah hadiah dari yang Maha Esa ini dengan senang hati dan ceria. Sambutlah pagi hari dengan kecerahan dan senyuman indah yang ditebarkannya. Sambutlah siang hari dengan cahaya dan sinar terangnya. Minumlah air yang jernih seraya memuji dan bersyukur kepada-Nya. Hiruplah udara dengan gembira dan senang hati. Hisaplah harum bunga dengan bertasbih. Dan renungkanlah alam raya untuk mengambil pelajaran yang berharga darinya.
Manfaatkanlah semua anugerah Allah yang ada di bumi, di bunga-bunga, di mawar-mawar, di balik panasnya terik matahari dan lain-lain. Jadikan anugerah-anugerah itu sebagai bekal untuk menjalankan ketaatan kepada Allah, mensyukuri nikmat-nikmat Nya, dan memuji kebesaran-kebesaran Nya, Berhati-hatilah; janganlah nikmat-nikmat itu justru membuat mu selalu diliputi oleh kesedihan, kerisauan, kecemasan, dan kegalauan. Sebab, dengan begitu engkau akan menjadi orang yang keras kepala dan congkak. Ketahuilah, bahwasanya Allah tidak menciptakan nikmat-nikmat ini kecuali sebagai sarana untuk menyembah Nya."
Itulah beberapa isi tulisan yang aku ingin ceritakan untuk kalian, semoga kita senantiasa jadi manusia yang pandai bersyukur ya cantik.💗
Komentar
Posting Komentar