Sepotong Cerita Masa Lalu : Kebaikan yang Dilupakan
Assalamu'alaikum.. .
Ada pepatah yang mengatakan "manusia itu tempatnya salah dan lupa". Semakin ditelaah dan di fahami oleh ku, aku teringat akan sebuah kejadian yang pernah menimpa kami sekeluarga. Yaitu mengenai kendaraan usaha kami, yang di cekal dengan batu-batu besar dan di taburi paku-paku tajam di tengah jalan, oleh segelintir oknum. Mengagetkannya lagi, mereka merupakan orang-orang yang kami kenal dekat. Sempat terlintas di pikiran ku, apakah salah jika mencari sesuap nasi ? Padahal cara yang kami lakukan adalah cara yang halal.
Seperti manusia pada umumnya, penyambung lisan kami lakukan. Malahan, aku sendiri yang menemui mereka. Betapa begitu kagetnya aku, tatkala ada salah satu dari mereka yang mengatakan bahwa kami tidak memiliki manfaat untuk mereka.
Rasa kecewa, marah maupun rasa tidak percaya dengan apa yang mereka katakan, mulai membuat ku memikirkan memori terdahulu. Abah ku yang tinggal lama di Ibu Kota, dengan rasa rindu dan keinginan kuatnya untuk membangun daerah, memutuskan kembali ke Desa dan menjadi orang pertama yang memasang listrik di Kampung ku, waktu itu listrik adalah sebuah barang mewah yang belum bisa dijangkau di banyak tempat, termasuk kampung ku yang terpencil.
Selain itu, satu-satunya madrasah di tempat ku, yang menjangkau 2 kampung terdekat. Merupakan madrasah yang didirikan Abah ku tempo itu, dengan gagasannya ia mengusulkan membeli beberapa petak tanah untuk dibangun, namun di tolak nya oleh orang yang akhirnya mewakafkan tanah itu untuk membangun madrasah. Pada akhirnya, dengan usul yang di pimpin Abah, ia lantas bersama-sama membangun Madrasah dengan suka cita.
Tak habis hanya disitu saja, jalan penghubung yang menjadi satu-satunya jalan bagi 2 kampung sempat terputus. Waktu itu, Abah ku meminta izin kepada kami sekeluarga untuk memotong sebagian biaya hidup kami sehari-hari untuk di alokasikan pada pembangunan jembatan tersebut. Pada akhirnya, uang pribadi kami sekeluarga yang digunakan untuk membangun jembatan itu.
Kita tahu, bahwa sedekah yang terbaik adalah yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi, namun, mempertahankan harta kami satu-satunya adalah kewajiban dalam agama kami.
إِن تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ وَإِن تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيرٌ لَّكُمْ
”Jika kamu menampakkan sedekah (mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu”
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ (ص): مَنْ قُتِلَ دُوْنَ مَالِهِ فَهُوَ شَهِيْدٌ، وَ مَنْ قُتِلَ دُوْنَ دَمِهِ فَهُوَ شَهِيْدٌ، وَ مَنْ قُتِلَ دُوْنَ دِيْنِهِ فَهُوَ شَهِيْدٌ، وَ مَنْ قُتِلَ دُوْنَ أَهْلِهِ فَهُوَ شَهِيْدٌ.
"Rasulullah s.a.w. bersabda: “Barang siapa yang gugur karena mempertahankan hartanya, ia syahid. Barang siapa yang gugur karena mempertahankan darahnya, ia syahid. Barang siapa yang gugur karena mempertahankan agamanya, ia syahid. Barang siapa yang gugur karena membela keluarganya, ia syahid.” (H.R. Bukhari, Muslim, dan at-Tirmidzi).
Segitu dulu ya cerita ku..
Have a nice day!
Komentar
Posting Komentar